Kamis, 29 Agustus 2019

Kajian malam Jumat,30/8/19

Balad Nilai Tasawuf adalah rasa makrifatu sifat.

Mereview kembali ke belakang untuk instrospeksi diri melanjutkan perjalanan ke depan,

Dalam surat Al hajj .
Pulang'dari haji adalah awal mulai kehidupan.
Semakin tau rasanya dan enaknya agama ,
Allah setiap kepada hambanya menginginkan yang lebih baik.
Mengambil Uswatun Hasanah menjadi pelajaran, dan penderitaan sebagai ikhtibar ,
Penderitaan menjadikan kita takwa dan memasukkan kita ke kalimat tauhid.
Kita belajar ilmu spirit bahwa Nabi Musa as. Bukan dongeng.
Dunia jadikan pijakan untuk makrifat ,
Dunia jangan menjadikan penghalang untuk makrifat .
Pernahkah merasakan tidur malu..karena tidak adanya kemanfaatan dirikita buat agama,

Sayid Abas al-Maliki saat bersalawat tidaklah melihat apapun hanya melihat air mata kyai,
Demi gemuruh kita terfokus pada spirit, ilmu hikmah yang dapat kita renungkan,

Di dunia tasawuf tidak ada orang lemah. Setiap malamnya digunakan untuk menghadap Allah SWT.

Tasawuf menjelaskan rasa , perjalanan untuk mendapatkan rasa.
Belajar kritis seorang Mursyid salah sedikitpun berarti ada hal yang tidak beres.
Kembalikan kepada Allah dan koreksi diri disaat kita melakukan suatu hal kebaikan.
Yang penting kita santun apapun orang lain memperlakukan kita tidak baik.
Kita harus ground .

Sebuah penderitaan menjadikan sebuah kenikmatan...dan memperluas hati dan berserah diri kepada Allah.

Dan setiap ujian kembali ke Qur'an metode yang digunakan dalam proses belajar.

Makom berjalan dengan hikmah. Dalam akhlak harus sering riyadloh ,
Semangat ini perlu dikembangkan.
Begitu rasa sampai dada maka semakin nikmat sekali dan rasa itu sudah bisa dirasakan orang maka rasa itu semakin baik.

Makrifat zat tidak bisa digambarkan, dan muncul , namun biasa dirasakan. Mursyid telah mengantarkan kepada akal kita agar kita bisa bermakrifat zat. Agar ada rasa , dan makrifat kepada Allah.

Mutiara hikmah , contoh kan dan ajaknlah manusia jadikan agama perisai .
Contoh kan,ajaklah manusia, surat Al hajj ayat terakhir.

Kembali ketafsir
Nabi Ibrahim orang yang pertama sunat,celana  dll
Disebut pelopor segala hal  di kehidupan di waktu itu.
Zauk tidak ada hijab.
Albab akal yg paling inti.
Dimana sir,

Balad sampaikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar